Jumat, 25 Oktober 2019

Pendekatan Saintifik Anti Hoax



Pendekatan Saintifik Anti Hoax
hoax menjadi sangat populer di tengah masyarakat karena mudahnya mendapatkan berbagai macam berita dari dunia maya tanpa sumber yang jelas. Penyampaian berita hoax dapat ditemukan dari berbagai macam unggahan yang berasal dari media sosial. Salah satunya di Facebook dalam bentuk status yang berisi berita dengan judul dan gambar manipulatif. Selain itu dapat ditemukan berbagai macam video yang sempat membuat masyarakat dikejutkan. Misalnya mengenai jajanan yang dibakar dikatakan mengandung unsur plastik dan yang terbaru pada pertengahan 2018, masyarakat dikejutkan dengan temuan seseorang terhadap reaksi hasil pembakaran sebuah minuman sachet yang begitu reaktif ketika dibakar.


Jika hal ini dibiarkan, masyarakat akan terus menerus menerima kesalahan informasi. Dampaknya adalah terjadinya kepanikan dan kekhawatiran mengenai produk makanan maupun minuman yang sering dikonsumsi. Lalu bagaimana cara agar masyarakat, khususnya peserta didik dari jenjang sekolah dasar hingga sekolah menengah atas mampu mengkritisi segala macam berita hoax?
Cara sederhana yang dapat dilakukan adalah dengan mencoba menerapkan pendekatan saintifik dalam menghadapi munculnya berita hoax. Pendekatan saintifik merupakan suatu metode pembelajaran yang mengajak para peserta didik untuk mengembangkan rasa keingintahuan dengan tujuan untuk membangun sebuah konsep pengetahuan yang baru. Penerapan pendekatan saintifik dimulai pada saat pemberlakuan Kurikulum 2013 (K-13) di seluruh sekolah di Indonesia.
Dalam melaksanakan pendekatan saintifik kepada peserta didik, terdapat beberapa langkah pembelajaran. Yaitu mengamati, bertanya, mencoba, menalar, menyimpulkan dan mengomunikasikan. Keenam langkah inilah yang menjadi dasar untuk memulai suatu investigasi terhadap berita hoax yang beredar di masyarakat. Berikut penjelasan singkat masing-masing langkah pembelajaran.
Kegiatan Mengamati
Merupakan kegiatan awal dari pembelajaran pendekatan saintifik. Pada kegiatan ini, peserta didik diajak untuk mengamati tayangan video viral. Berisi tayangan reaksi makanan dan minuman ketika dibakar untuk melihat secara detail reaksi pada makanan maupun minuman yang ditimbulkan. Peserta didik diarahkan untuk melihat secara detail kandungan komposisi makanan maupun minuman yang tertera pada bungkus untuk dicatat sebagai informasi awal yang dimiliki peserta didik. Pada kegiatan awal inilah peserta didik diajak untuk memulai berpikir kritis terhadap tayangan video viral tersebut.
Kegiatan Menanya
Peserta didik diajak untuk membuat beberapa pertanyaan mengenai tayangan video viral tersebut. Pertanyaan yang dibuat lebih bersifat pertanyaan dasar seperti (1) apakah benar kandungan makanan maupun minuman merek A ketika dibakar menghasilkan reaksi seperti pada video? (2) Mengapa bisa bereaksi seperti itu ketika dibakar? (3) Bagaimana proses reaksi ketika dibakar? Tujuan dari pertanyaan yang dibuat adalah untuk mengkritisi tayangan video viral tersebut dan berusaha untuk mencari tahu secara detail reaksi apa yang menyebabkan hal tersebut bisa terjadi. Sehingga peserta didik mulai tertantang untuk membuktikan pertanyaan yang dibuat.
Kegiatan Mencoba
Berdasarkan pertanyaan yang telah dibuat, peserta didik mencoba melakukan sebuah eksperimen sederhana. Menggunakan alat percobaan yang telah disiapkan dengan pengawasan ketat oleh guru bidang studi. Peserta didik diminta untuk mendokumentasikan secara langsung menggunakan kamera handphone sebagai hasil kegiatan eksperimen yang telah dilakukan. Untuk memastikan hasil yang lebih detail, peserta didik bisa diajak langsung untuk mendatangi kantor Badan Pengawasan Obat dan Bahan Makanan (BPOM) untuk melakukan kegiatan eksperimen dalam mendeteksi kandungan bahan yang tertera pada makanan dan minuman tersebut. Sekaligus mendapatkan penjelasan dari para ahli. Dari kegiatan ini, rasa ingin tahu peserta didik menjadi terjawab. Sehingga peserta didik sudah bisa mendeteksi apakah terdapat kesalahan informasi atau tidak yang didapatkan dari tayangan video viral tersebut.
Kegiatan Menalar
Data-data dari hasil eksperimen dilakukan pengolahan dan pembahasan untuk menjawab beberapa pertanyaan yang telah dibuat dengan menggunakan kemampuan daya berpikir mereka yang berasal dari beberapa kegiatan yang telah dilakukan. Kemudian peserta didik diminta untuk menganalisa secara detail hasil eksperimen tersebut dengan membandingkan tayangan video viral. Selain itu, peserta didik diarahkan untuk memahami penjelasan dari para ahli BPOM dan mencari berbagai sumber informasi ilmiah untuk memperkuat jawaban pertanyaan. Pada tahap ini, peserta didik secara langsung sudah memiliki pemikiran secara ilmiah mengenai tayangan video viral tersebut.
Kegiatan Menyimpulkan
Peserta didik diminta untuk membuat suatu kesimpulan mengenai tayangan video viral tersebut berdasarkan temuan fakta-fakta selama mereka melakukan kegiatan mengamati sampai dengan kegiatan menalar. Sehingga peserta didik secara langsung sudah memiliki berbagai macam alasan secara ilmiah mengenai video viral tersebut.
Kegiatan Mengomunikasikan
Pada kegiatan terakhir ini, peserta didik diminta untuk membuat semacam tulisan maupun tayangan video yang bisa disampaikan kepada masyarakat. Berupa sanggahan dari tayangan video viral tersebut menggunakan fakta-fakta ilmiah yang sudah didapatkan. Penyampaian tulisan bisa dilakukan dengan mencoba mengirimkan ke surat kabar dan tayangan video bisa disampaikan di berbagai macam situs internet seperti YouTubeFacebookTwitter dan lain sebagainya.
Harapannya adalah masyarakat bisa melihat hasil analisis secara ilmiah dari tayangan video viral tersebut dan mengajak masyarakat untuk tidak langsung percaya begitu saja.
Sebagai penutup, penerapan pendekatan saintifik diharapkan masyarakat bisa menjadi lebih teliti lagi dalam melihat berbagai fenomena berita-berita yang berada di dunia maya. Sehingga bisa terhindar dari kesalahan informasi. Diperlukan para generasi-generasi muda yang mampu menjadi pelopor dalam menangkal berita-berita hoax. Mari bersama menangkal berita hoax.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar